Senin, 23 Maret 2009

Selamat datang di blog Rich Com dan Selamat membaca Selengkapnya...

* Klik tombol Simpan Template

BETWIN software untuk PCCloning
PC Clonning merupakan suatu bentuk efisiensi dalam penggunaan software dan hardware.

BETWIN software untuk PCCloning
PC Clonning merupakan suatu bentuk efisiensi dalam penggunaan software dan hardware. Software berlisensi dapat diinstal dalam satu CPU host yang kemudian diklon untuk penggunaan bersama beberapa client (station) tanpa CPU, bahkan untuk akses ke internet dan bermain game multiplayer. Untuk melakukan clonning terhadapa PC, diperlukan software yang dapat mengatur penggunaan sumber daya komputer. Diantara beberapa software, BeTwin merupakan software yang mampu melakukan clonning ini dengan mudah. BeTwin memungkinkan pemakaian sistem operasi Windows 98, Windows Millenium Edition, Windows 2000 dan Windows XP secara bersamaan dalam satu CPU untuk beberapa pemakai sekaligus.
Dengan mengkloning 1 buah PC menjadi 2 komputer atau lebih dapat menghemat berbagai peralatan yang akan digunakan. Pada komputer client hanya terdapat Monitor, keyboard, mouse dan speaker (optional). Masing-masing client dapat melakukan aktifitas yang berbeda dengan keyboard dan mouse yang dimiliknya.
dengan sistem klonning dapat mengurangi biaya penambahan station komputer, sehingga akan mengurangi investasi dan memudahkan perawatan sistem operasi.Bahkan disetiap user dapat surfing di internet, akses website yang berbeda-beda melalui satu jaringan LAN, modem dansatu line telepon.
PC Clonning dapat menggunakan sistem operasi Windows 98, Windows Millenium, Windows 2000 dan Windows XP untuk host-nya, sedangkan untuk station cukup dengan beberapa hardware yang dimilikinya seperti monitor, mouse dan keyboard, dimana nantinya pada setiap station akan tampil sistem operasi yang dimiliki hos,t serta software-software yang sama seperti yang ada pada host. Untuk membangun PC Cloning anda dapat menginstall aplikasi tambahan pada komputer host yaitu BeTwin, sedangkan untuk station tidak perlu penginstalan tetapi hanya perlu menginstall hardware-hardware yang ada pada station.
Keunggulan
Keunggulan Menggunakan Clonning melalui port USB ini adalah
•Investasi murah karena memanfaatkan komputer yang sudah ada tanpa harus membeli komputer baru dengan spek yang sama.
•Kinerja Komputer station sama persis dengan komputer host dan bisa digunakan untuk keperluan Multi Media (Film, Musik, game dan lain-lain).
•Sistem Security yang tinggi karena standard NT/2000/XP
•Installasi relatif mudah dan performance lebih stabil karena kloning menggunakan Hardware.
Cara instalasinya:
Saya menggunakan betwin versi 2.00.309 berjalan lancar dengan konfigurasi hardware= 1 pc host dengan P4 intel 3ghz, 1Gb DDR2, 1 VGA PCI-EX eagle geforce 7200GS dual head (bisa buat vga 2 client), 1VGA pci (1 client) dan 1 VGA onboard dari main board gigabyte GA-VM900M. Dengan konfigurasi diseperti ini saya dapat mendapatan 1 host dan 3 client, yang mampu menjalankan aplikasi seperti adobe photoshop, corel, aplikasi office, VB dan lain lain.
Untuk download versi betwin terbaru anda dapat download di http://www.thinsoftinc.com/download_form.aspx?pid=bt untuk versi demonya, silahkan anda download kemudian craknya akan saya kasih PM by email, saya belum mencoba crack ini dengan versi terbaru, tetapi crack ini bisa berjalan perfect pada versi betwin 2.00.309.
•instalasi langkah pertama adalah,pastikan semua driver vga sudah terinstall,dan usahakan bahwa vga untuk host adalah primary, bisa disetting di bios motherboard anda, pasang semua kabel ke 3 client ini ke port VGA, jika anda menggunakan dual head pada vga pci-ex mungkin anda perlu konverter dvi to vga, setelah terpasang dengan baik dengan 1 monitor ke vga onboard sebagai host, 2 monitor ke pci-ex (port dvi dan vga), dan satu monitor ke pci vga, coba lakukan test dengan masuk ke display properties, di bagian tab setting akan muncul beberapa icon monitor, klik monitor yang belum aktif dan centang extend my windows desktop onto this monitor agar monitor tersebut aktif dan menampilkan tampilan windows, lakukan ke semua monitor,,agar ke 3 monitor client aktif semua.
•Setelah semua monitor aktif dan menampilkan gambar latar windows, lakukan instalasi usb hub, pasang 1 usb hub, tunggu sampai usbhub itu dikenali dan tidak ada konflik di windows, setelah ok, pasang mouse usb,,tunggu agar terdeteksi dan lakukan ujicoba mouse tersebut berjalan dengan baik atau tidak, setelah berhasil,,install keyboard usb ke usb hub,,,tunggu terdekteksi dan uji coba keyboard itu, lakukan hal yang sama untuk 2 klien yang lain. Pada intinya tancapkan satu persatu usb device anda agar tidak bentrok, dan mudah penyelesaiannya kalau seandainya ada salah satu device yang tidak berjalan normal.
•Periksa dan uji coba kembali group pc clone anda,,mulai dari host, semua monitor dan usb device (keyboard, mouse) aktif dan normal semua, setelah itu install betwin versi demo anda, (intinya,, pastikan semua VGA dan hardware usb anda aktif dan ok semua sebelum menginstall betwin).Dalam isntalasi betwin, gunakan fitur auto configuration untuk client, maka betwin akan otomatis mengatur distribusi hardware usb ke setiap clientnya, lakukan perintah betwin untuk menekan keyboarb dan mouse pada setiap client.
•Betwin akan restart, jika konfigurasi anda benar,,maka ke empat(1 house, 3 client) monitor itu akan menampilkan status login pada tiap user.
•Jika anda belum membuat user login,, buatlah user login pada windows di computer host anda, 3 user lagi untuk ke tiga client betwin,,misalnya BW1, BW2 danBW3.
•Setelah ke 3 user ini tercipta, konfigurasi user login anda dalam betwin, masukan user user tersebut untuk login betwin, isikan password dan otomatiskan login untuk masuk ke system. Restart PChost.
•Jika berhasil 3 client anda akan masuk ke windows dengan user name yang berbeda beda, BW1, BW2 dan BW3, untuk otomatis login pc host bisa menggunakan security admin software.
•Setelah semua berjalan bagus, untuk amannya,,masuklah ke system restore windows dan create restore point. Karena setelah betwin di crack anda tidak bisa melakukan konfigurasi ulang betwin, jika dipaksa masuk ke menu konfigurasi betwin,,maka ke 3 client akan mati, untuk menghidupkannya harus install ulang software betwin kembali dan melakukan konfigurasi dari awal. Tetapi karena anda sudah melakukan create restore point, anda hanya perlu merestore windows ke point restore yang anda buat, setelah direkonfigurasi, silahkan anda crack kembali.
•Cara cracknya, ekstrak file rar dan ektraklah semuanya didalam satu folder betwin (c:\program files\betwin\) kemudian masuklah ke command prompt, dengan command prompt masuklah ke c:\program files\betwin\ kemudian ketik
Keygen –r
Maka betwin anda akan di force untuk deregister 2 client, kemudian ketik lagi
Keygen –u 3
Maka lisensi anda akan valid untuk 3 user.
•Setelah itu restart, maka segala notifikasi versi demo untuk 2 jam akan hilang, dengan catatan jangan pernah anda masuk ke system konfigurasi betwin lagi, atau 3 client anda akan mati. Lebih amannya hapus semua shortcut betwin atau instal deepfreeze untuk lebih amannya.

Selengkapnya...

* Klik tombol Simpan Template

Diskless Workstation.........................?????????

Diskless Workstation

Sebuah PC (personal computer) atau workstation yang tidak memiliki harddisk maupun floppy disk dan melakukan akses datanya ke file server melalui jaringan komputer lokal (local area network). Kode program untuk bootstrap ditempatkan di non-volatile storage. Sistem ini menggunakan sebuah protokol sederhana seperti BOOTP untuk melakukan permintaan dan mendownload kode program lainnya yang dibutuhkan sehingga operasi bisa diambil alih oleh sistem operasi.


Selengkapnya...

* Klik tombol Simpan Template

Jenis partisi pada linux.......................................

Jenis partisi pada linux
Untuk membuat partisi di Linux sebetulnya mudah dan gampang. Dan dukungan pada distro Linux lebih baik dibandingkan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi partisi harddisk di windows dan dos. Walaupun pengoperasian partisi yang lebih advance seperti merge dan mengubah besar partisi tidak ada di linux. Tapi banyak error yang di windows dan dos bisa tidak bisa diselesaikan bisa diatasi oleh linux, sebagai patokan saya dengan aplikasi partition magic. Oleh sebab itu dalam pekerjaa nsehari-hari dan di rumah selalu siap CD win98 (untuk fdisk), CD Partition Magic dan CD LIve CD Linux apa saja (yg sekarang saya lagi senangi yach DamnSmallLinux). Aplikasi partisi harddisk contohnya :
1. Fdisk, hampir di semua distro ada.
2. Parted/QParted, saya melihatnya di Knoppix dan di ALinux, cukup bagus tetapi pada knoppix ada beberapa masalah yang cukup menjengkelkan dimana kita harus restart setelkah melakukan satu proses.
3. Hardrake (Mandriva/Mandrake) dan YaST (SuSE)
Bagaimana Linux mengenali harddisk saya ???
Dalam mengenali suatu device linux akan mengenalnya sebagai suatu file letaknya berada di bawah direktori /dev. Untuk dapat mempergunakan file yang ada dalam suatu device misalnya kita harus memount file tersebut ke suatau direktori baru dapat dipergunakan.
Untuk harddisk jenisnya ada 3 macam yaitu, PATA harddisk yang menggunakan slot IDE, SATA dan SCSI. Untuk Harddisk PATA akan dikenali sebagai berikut :
1. Primary Master —-> /dev/hda
2. Primary Slave —–> /dev/hdb
3. Secondary Master —-> /dev/hdc
4. Secondary Slave —-> /dev/hdd
5. Sedangkan untuk partisi yang berada pada harddisk akan dinamakan dengan menambahkan angka di belakang sebagai contoh :
1. Partisi Pertama Primary—-> /dev/hda1
2. Partisi Kedua Primary——> /dev/hda2
3. Partisi Pertama Logical ——> /dev/hda5
4. Partisi Kedua Logical ——> /dev/hda6
Namun untuk partisi ini apabila pembuatan partisi tidak sesuai dengan urutan maka penamaannya juga akan berbeda.
Untuk harddisk SATA dan SCSI akan dikenali sebagai device yang sama yaitu sebagai device SCSI, begitu juga dengan flash disk. Sebagai contoh :
1. Harddisk pertama —> /dev/sda
2. Harddisk kedua —-> /dev/sdb
3. Sedangkan untuk partisi di dalamnya akan dikenali sama seperti harddisk PATA yaitu dengan angka di belakangnya.
Apa syarat dalam membuat partisi di Linux ???
Untuk dapat membuat partisi di linux ada beberapa syarat yang sebaiknya dipenuhi :
1. Partisi yang akan dipartisi jangan sedang dalam keadaan terpakai atau sedang di mount.
2. Partisi sebaiknya dibuat dengan besar cylinder yang berurutan, jadi sebelumnya jangan menghapus partisi di tengah. Hal ini bisa menghasilkan error bahkan dengan partition magic hal ini akan menjadi masalah.
3. Partisi extended jangan ditempatkan di tengah tetapi di bagian paling belakang harddisk. Hal ini suka menjadi masalah karena partisi selanjutnya yang bisa kita buat hanya partisi primary hal ini menyebabakan keterbatasan dalam membuat partisi dalam jumlah banyak dan selain itu akan terjadi beberapa error.
Apa saja sih jenis partisi ???
Jenis partisi dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Primary, yaitu jenis partisi yang utama dalam harddisk kita, primary ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya jenis partisi di harddisk kita. Jumlah partisi jenis ini hanya sampai 4. Untuk windows dari pembuat Win 9x dia harus ditempatkan pada partisi primary ini.
2. Extended, yaitu jenis partisi primary yang tidak bisa diisi data, partisi ini hanya bertindak sebagai wadah bagi partisi logical. Jumlah maksimal partisi ini hanya satu.
3. Logical, yaitu partisi di dalam extended yang bisa diisi data. Partisi ini jumlahnya masih belum saya ketahui.
Menggunakan Fdisk
Untuk menggunakan fdisk tentunya anda harus login sebagai administrator. Untuk itu anda login sebagai root (tetapi hal ini tidak disarankan), anda bisa login sebagai admin dari user biasa dengan menggunakan perintah su atau sudo.
Untuk memulai menggunakan fdisk tentunya anda harus tahu mengetahui susunan table partisi caranya dengan perintah :
# fdisk -l
Kalau anda sudah mengetahui partisi yang anda buat maka kita akan mulai membuat/mengubah partisi. Ketikan perintah berikut :
# fdisk [device]
contoh :
# fdisk /dev/hda
Maka akan muncul tampilan
The number of cylinders for this disk is set to 38166.
There is nothing wrong with that, but this is larger than 1024,
and could in certain setups cause problems with:
1) software that runs at boot time (e.g., old versions of LILO)
2) booting and partitioning software from other OSs
(e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)
Command (m for help):
Maka semua perintah-perintah anda bisa lihat dengan mengetik m
Command (m for help): m
Command action
a toggle a bootable flag
b edit bsd disklabel
c toggle the dos compatibility flag
d delete a partition
l list known partition types
m print this menu
n add a new partition
o create a new empty DOS partition table
p print the partition table
q quit without saving changes
s create a new empty Sun disklabel
t change a partition’s system id
u change display/entry units
v verify the partition table
w write table to disk and exit
x extra functionality (experts only)
Tetapi beberapa perintah yang penting :
p —> Menampilkan partition table harddisk
m —-> Menampilkan perintah-perintah yang bisa dieksekusi
n —-> Memebuat partisi baru
d —-> Menghapus partisi
t —-> Mengganti tipe dari file system
l —-> Menampilkan jenis file system yang disupport Linux
q —-> Keluar tanpa menyimpan partition table
w —-> Menyimpan partition table dan keluar
Membuat partisi baru
Pada menu utama anda tulis n
Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
Pilh jenis partisi p untuk primary dan e untuk extended, tampilan seperti di atas hanya muncul ketika harddisk yang anda partisi kosong. Dalam keadaan seperti ini sebaiknya anda membuat partisi primary dulu. sekarang diandaikan anda menekan p.
Partition number (1-4):
Maka ada pilihan nomor dari partition numbernya sebaiknya anda menulisnya berurutan.
First cylinder (1-3738, default 1):
Kemudian anda menentukan cylinder awal dari partisi yang akan anda buat. Sebaiknya anda enter saja maka secara otomatis ditempatkan pada cylinder paling awal dari partisi yang kosong.
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1-3738, default 3738):
Kemudian anda disuruh untuk menentukan cylinder terakhir dari partisi yang anda buat, yaitu dengan menulis cylindernya atau besar partisinya. Kalau dengan cylinder anda tinggal menuliskan nomor cylindernya misalnya: 2000. Sedangkan dengan menulis besarnya dengan cara menulis tanda + di depan kemudian besarnya berapa kalau dalam byte anda tidak menambahkan apa-apa dibelakang, kalau dalam kilobyte tambahkan K dibelakang sedangkan apabila dalam megabyte tambahkan M dibelakang sebagai contoh : +100 = 100byte, +100K = 100Kbyte dan +1000M = 1000Mbyte. Tampilan partisi yang sudah dibuat dengan +1000M :
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/hda1 1 123 987966 83 Linux
Apabila anda sudah membuat partisi extended maka ketika anda membuat partisi maka pilihan menjadi primary dan logical.
Command (m for help): n
Command action
l logical (5 or over)
p primary partition (1-4)
Mengganti type partisi
File system yang dibentuk secara default adalah ext3 oleh karena itu kita harus mengubah tipe dari file system yang kita gunakan. Untuk menggantinya gunakan t.
Partition number (1-5):
Anda disuruh memilih partisi yang akan diubah tipenya.
Hex code (type L to list codes):
Disini anda disuruh memilih tipe yang akan digunakan. Kalau anda tidak tahu anda bisa melihat tipe yang disupport oleh Linux dengan menulis L.
Sebagai contoh :
FAT 32 —> b
extended —> 5
ext3 —> 83
swap —> 82
Menghapus Partisi
Untuk menghapus anda tulis “d”.
Partition number (1-5):
Maka anda disuruh memilih partisi anda pilih dan partisi and asudah terhapus
Setelah melakukan semua proses
Ketika partisi sudah anda susun sedemikian rupa, hal ini belum diubah pada harddisk anda maka anda harus menyimpan settingan partisi anda dengan w pada menu utama atau kalau anda tidak jadi merubah maka anda tulis q. Dan setelah membuat partisi biasanya anda harus restart.


Selengkapnya...

* Klik tombol Simpan Template

kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman.

kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman.
Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing.
Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer.
Untuk menjalankan sebuah komputer kita tidak harus menggunakan kernel sistem operasi. Sebuah program dapat saja langsung diload dan dijalankan diatas mesin 'telanjang' komputer, yaitu bilamana pembuat program ingin melakukan pekerjaannya tanpa bantuan abstraksi perangkat keras atau bantuan sistem operasi. Teknik ini digunakan oleh komputer generasi awal, sehingga bila kita ingin berpindah dari satu program ke program lain, kita harus mereset dan meload kembali program-program tersebut.
o
Beberapa desain Kernel

Beberapa desain kernel sistem operasi
Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara langsung di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS Setup) sehingga para pembuat program tersebut membuat program tanpa adanya dukungan dari sistem operasi atau hardware abstraction. Cara kerja seperti ini, adalah cara kerja yang digunakan pada zaman awal-awal dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun 1950). Kerugian dari diterapkannya metode ini adalah pengguna harus melakukan reset ulang komputer tersebut dan memuatkan program lainnya untuk berpindah program, dari satu program ke program lainnya. Selanjutnya, para pembuat program tersebut membuat beberapa komponen program yang sengaja ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnya loader atau debugger, atau dimuat dari dalam ROM (Read-Only Memory). Seiring dengan perkembangan zaman komputer yang mengalami akselerasi yang signifikan, metode ini selanjutnya membentuk apa yang disebut dengan kernel sistem operasi.
Selanjutnya, para arsitek sistem operasi mengembangkan kernel sistem operasi yang pada akhirnya terbagi menjadi empat bagian yang secara desain berbeda, sebagai berikut:
• Monolithic Kernel. Monolithic kernel mengintegrasikan banyak fungsi di dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi.
• Microkernel. Microkernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di atasnya—yang disebut dengan server—untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya.
• Hybrid kernel. Hybrid kernel adalah pendekatan desain microkernel yang dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat beberapa tambahan kode di dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya.
• Exokernel. Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal, sehingga program dapat mengakses hardware secara langsung. Dalam pendekatan desain exokernel, library yang dimiliki oleh sistem operasi dapat melakukan abstraksi yang mirip dengan abstraksi yang dilakukan dalam desain monolithic kernel.
Monolithic Kernel
Pendekatan monolithic kernel didefinisikan sebagai sebuah antarmuka virtual yang berada pada tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif atau system call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor.
Meskipun jika setiap modul memiliki layanan operasi-operasi tersebut terpisah dari modul utama, integrasi kode yang terjadi di dalam monolithic kernel sangatlah kuat, dan karena semua modul berjalan di dalam address space yang sama, sebuah bug dalam salah satu modul dapat merusak keseluruhan sistem. Akan tetapi, ketika implementasi dilakukan dengan benar, integrasi komponen internal yang sangat kuat tersebut justru akan mengizinkan fitur-fitur yang dimiliki oleh sistem yang berada di bawahnya dieksploitasi secara efektif, sehingga membuat sistem operasi dengan monolithic kernel sangatlah efisien—meskipun sangat sulit dalam pembuatannya.
Pada sistem operasi modern yang menggunakan monolithic kernel, seperti halnya Linux, FreeBSD, Solaris, dan Microsoft Windows, dapat memuat modul-modul yang dapat dieksekusi pada saat kernel tersebut dijalankan sehingga mengizinkan ekstensi terhadap kemampuan kernel sesuai kebutuhan, dan tentu saja dapat membantu menjaga agar kode yang berjalan di dalam ruangan kernel (kernel-space) seminim mungkin.
Di bawah ini ada beberapa sistem operasi yang menggunakan Monolithic kernel:
• Kernel sistem operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSD, BSD/I, FreeBSD, dan lainnya).
• Kernel sistem operasi GNU/Linux, Linux.
• Kernel sistem operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x; kecuali Windows NT).
Microkernel
Pendekatan Microkernel berisi sebuah abstraksi yang sederhana terhadap hardware, dengan sekumpulan primitif atau system call yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem operasi agar dapat berjalan, dengan layanan-layanan seperti manajemen thread, komunikasi antar address space, dan komunikasi antar proses. Layanan-layanan lainnya, yang biasanya disediakan oleh kernel, seperti halnya dukungan jaringan, pada pendekatan microkernel justru diimplementasikan di dalam ruangan pengguna (user-space), dan disebut dengan server.
Server adalah sebuah program, seperti halnya program lainnya. Server dapat mengizinkan sistem operasi agar dapat dimodifikasi hanya dengan menjalankan program atau menghentikannya. Sebagai contoh, untuk sebuah mesin yang kecil tanpa dukungan jaringan, server jaringan (istilah server di sini tidak dimaksudkan sebagai komputer pusat pengatur jaringan) tidak perlu dijalankan. Pada sistem operasi tradisional yang menggunakan monolithic kernel, hal ini dapat mengakibatkan pengguna harus melakukan rekompilasi terhadap kernel, yang tentu saja sulit untuk dilakukan oleh pengguna biasa yang awam.
Dalam teorinya, sistem operasi yang menggunakan microkernel disebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan monolithic kernel, karena sebuah server yang gagal bekerja, tidak akan menyebabkan kernel menjadi tidak dapat berjalan, dan server tersebut akan dihentikan oleh kernel utama. Akan tetapi, dalam prakteknya, bagian dari system state dapat hilang oleh server yang gagal bekerja tersebut, dan biasanya untuk melakukan proses eksekusi aplikasi pun menjadi sulit, atau bahkan untuk menjalankan server-server lainnya.
Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.
Beberapa sistem operasi yang menggunakan microkernel:
• IBM AIX, sebuah versi UNIX dari IBM
• Amoeba, sebuah kernel yang dikembangkan untuk tujuan edukasi
• Kernel Mach, yang digunakan di dalam sistem operasi GNU/Hurd, NexTSTEP, OPENSTEP, dan Mac OS/X
• Minix, kernel yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum untuk tujuan edukasi
• Symbian OS, sebuah sistem operasi yang populer digunakan pada hand phone, handheld device, embedded device, dan PDA Phone.
Hybrid Kernel
Hybrid kernel aslinya adalah microkernel yang memiliki kode yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah microkernel di dalam ruangan kernel-nya. Kode-kode tersebut ditaruh di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih cepat dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user. Hal ini dilakukan oleh para arsitek sistem operasi sebagai solusi awal terhadap masalah yang terjadi di dalam microkernel: kinerja.
Beberapa orang banyak yang bingung dalam membedakan antara Hybrid kernel dan monolithic kernel yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung menyamakannya. Antara hybrid kernel dan monolithic kernel jelas berbeda. Hybrid kernel berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari konsep desain monolithic kernel dan microkernel. Hybrid kernel juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message passing) yang digunakan dalam microkernel, dan juga dapat memindahkan beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel karena alasan kinerja.
Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi yang menggunakan Hybrid kernels:
• BeOS, sebuah sistem operasi yang memiliki kinerja tinggi untuk aplikasi multimedia.
• Novell NetWare, sebuah sistem operasi yang pernah populer sebagai sistem operasi jaringan berbasis IBM PC dan kompatibelnya.
• Microsoft Windows NT (dan semua keturunannya).
Exokernel
Sebenarnya, Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum—seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertikal.
Ide di balik exokernel adalah untuk memaksa abstraksi yang dilakukan oleh developer sesedikit mungkin, sehingga membuat mereka dapat memiliki banyak keputusan tentang abstraksi hardware. Exokernel biasanya berbentuk sangat kecil, karena fungsionalitas yang dimilikinya hanya terbatas pada proteksi dan penggandaan sumber daya.
Kernel-kernel klasik yang populer seperti halnya monolithic dan microkernel melakukan abstraksi terhadap hardware dengan menyembunyikan semua sumber daya yang berada di bawah hardware abstraction layer atau di balik driver untuk hardware. Sebagai contoh, jika sistem operasi klasik yang berbasis kedua kernel telah mengalokasikan sebuah lokasi memori untuk sebuah hardware tertentu, maka hardware lainnya tidak akan dapat menggunakan lokasi memori tersebut kembali.
Exokernel mengizinkan akses terhadap hardware secara langsung pada tingkat yang rendah: aplikasi dan abstraksi dapat melakukan request sebuah alamat memori spesifik baik itu berupa lokasi alamat physical memory dan blok di dalam hard disk. Tugas kernel hanya memastikan bahwa sumber daya yang diminta itu sedang berada dalam keadaan kosong—belum digunakan oleh yang lainnya—dan tentu saja mengizinkan aplikasi untuk mengakses sumber daya tersebut. Akses hardware pada tingkat rendah ini mengizinkan para programmer untuk mengimplementasikan sebuah abstraksi yang dikhususkan untuk sebuah aplikasi tertentu, dan tentu saja mengeluarkan sesuatu yang tidak perlu dari kernel agar membuat kernel lebih kecil, dan tentu saja meningkatkan performa.
Exokernel biasanya menggunakan library yang disebut dengan libOS untuk melakukan abstraksi. libOS memungkinkan para pembuat aplikasi untuk menulis abstraksi yang berada pada level yang lebih tinggi, seperti halnya abstraksi yang dilakukan pada sistem operasi tradisional, dengan menggunakan cara-cara yang lebih fleksibel, karena aplikasi mungkin memiliki abstraksinya masing-masing. Secara teori, sebuah sistem operasi berbasis Exokernel dapat membuat sistem operasi yang berbeda seperti halnya Linux, UNIX, dan Windows dapat berjalan di atas sistem operasi tersebut.

Selengkapnya...

* Klik tombol Simpan Template